PENGERTIAN EVAPORASI

11.20.00

Evaporasi, yaitu proses berubahnya air menjadi uap air dari perairan terbuka, tanah, dan batuan lainnya.
Transpirasi, yaitu proses berubahnya air menjadi uap air melalui metabolisme tanaman, hewan, dan manusia.
Evapotranspirasi, yaitu proses berubahnya air menjadi air dari perairan terbuka dan melalui proses metabolisme tanaman, hewan, dan manusia.
Inkorporasi, yaitu pemindahan air menjqadi struktur fisik vegetasi pada proses pertumbuhan.
Sublimasi, yaitu proses berubahnya air yang secara langsung dari padat menjadi uap air, misalnya sublimasi dari es atau salju menjadi uap air.
Para ahli hidrologi tertarik pada total kehilanagan air, oleh karena itu harus mempertimbangkan evaporasi dari permukaan air, tanah, batuan, dan transpirasi oleh tumbuhan. Kombinasi evaporasi dari permukaan air, salju, tanah, air intersepsi dan transpirasi dari vegetasi disebut evaporasi total, disebut juga sebagai evapo-transpirasi, kehilangan total (total loss), kehilangan air (water loss), dan fly-off.
Molekul-molekul air selalu bergerak. Bila tersedia cukup energi molekul air ini akan meninggalkan permukaan air dan masuk ke udara sebagai uap air. Perubahan zat cair menjadi gas disebut evaporasi. Perubahan zait cair menjadi uap air melalui stomata daun disebut trasnpirasi.

Evaporasi merupakan proses fisis perubahan cairan menjadi uap, hal ini terjadi apabila air cair berhubungan dengan atmosfer yang tidak jenuh, baik secara internal pada daun (transpirasi) maupun secara eksternal pada permukaan-permukaan yang basah. Suatu tajuk hutan yang lebat menaungi permukaan di bawahnya dari pengaruh radiasi matahari dan angin yang secara drastis akan mengurangi evaporasi pada tingkat yang lebih rendah. Transpirasi pada dasarnya merupakan salah satu proses evaporasi yang dikendalikan oleh proses fotosintesis pada permukaan daun (tajuk). Perkiraan evapotranspirasi adalah sangat penting dalam kajian-kajian hidrometeorologi.
Relevansi: Dengan mempelajari proses terjadinya, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap evapotranspirasi, mahasiswa dapat melakukan analisis neraca air suatu kawasan hutan melalui pendekatan dari model-model penghitungan evapotranspirasi yang ada. Dengan menguasai metode ini diharapkan mahasiswa mampu melakukan pengelolaan hutan dengan mendasarkan pada hasil neraca airnya.
Tujuan Instruksional Khusus: Setelah mempelajari bagian ini, mahasiswa dapat melakukan pengukuran dan analisis evapotranspirasi melalui pendekatan model-model neraca air. Harapannya mahasiswa mampu melakukan monitoring dan evaluasi suatu kawasan hutan melalui pendekatan neraca air kawasannya.
Evapotranspirasi adalah penguapan total baik dari permukaan air, daratan, maupun dari tumbuh-tumbuhan. Banyak faktor yang mempengaruhi evapotranspirasi ini antara lain: suhu udara, kembaban udara, kecepatan angin, tekanan udara, sinar matahari, ketinggian lokasi proyek, dan lain sebagainya. Di dalam perencanaan irigasi, penilaian jumlah air yang dibutuhkan untuk suatu areal tidak memisahkan antara evaporasi dan transpirasi. Istilah yang digunakan adalah ET, dan merupakan kombinasi antara evaporasi dan transpirasi. Oleh karena air yang digunakan oleh tanaman untuk proses metabolisme hanya sedikit atau kurang dari 1%, nilai tersebut diabaikan (Sudjarwadi, 1990). Evapotranspirasi atau ET merupakan penguapan total dari permukaan air, permukaan tanah, dan dari tumbuh-tumbuhan. Untuk menentukan besarnya kebutuhan air bagi tanaman secara teliti pada umumnya terbentur pada kesukaran untuk mendapatkan hasil pengukuran yang teliti di lapangan.

You Might Also Like

0 komentar