PENGERTIAN DIODA
10.45.00
Dioda adalah merupakan jenis komponen pasif. Dioda memiliki
dua kaki/kutub yaitu kaki anoda dan kaki katoda . Dioda terbuat dari bahan semi
konduktor tipe P dan semi konduktor tipe N yang di sambungkan.
Semi konduktor tipe P berfungsi sebagai Anoda dan semi
konduktor tipe N berfungsi sebagai katoda. Pada daerah sambungan 2 jenis semi
konduktor yang berlawanan ini akan muncul daerah deplesi yang akan membentuk
gaya barier.Gaya barier ini dapat ditembus dengan tegangan + sebesar 0.7 volt yang
dinamakan sebagai break down voltage, yaitu tegangan minimum dimana dioda akan
bersifat sebagai konduktor/penghantar arus listrik.
Dioda bersifat menghantarkan arus listrik hanya pada satu
arah saja, yaitu jika kutub anoda kita hubungkan pada tegangan + dan kutub
katoda kita hubungkan dengan tegangan – (kita beri bias maju dengan tegangan
yang lebih besar dari 0.7 volt) maka akan mengalir arus listrik dari anoda ke
katoda (bersifat konduktor). Jika polaritasnya kita balik (kita beri bias
mundur) maka arus yang mengalir hampir nol atau dioda akan bersifat sebagai
isulator.
Karena sifat dioda yang bekerja sebagai konduktor jika kita
beri bias maju dan bekerja sebagai isulator pada bias mundur, maka dioda sering
digunakan sebagai penyearah (rectifier) arus bolak-balik. Contoh penggunaannya
adalah pada rangkaian adaptor, DC power supply (Catu Daya DC) dsb.
P-N junction
P-n junction terbentuk dengan menggabungkan semikonduktor
tipe-N dan tipe-P bersamaan dalam hubungan yang sangat dekat. Istilah junction
menunjuk ke bagian di mana kedua tipe semikonduktor tersebut bertemu. Dapat
dilihat sebagai perbatasan antara wilayah antara blok tipe-P dan tipe-N seperti
yang diperlihatkan di diagram bawah:
Daerah Deplesi
Daerah deplesi atau daerah transisi adalah daerah yang
sangat tipis dekat sambungan antara semikonduktor tipe p dan semikonduktor tipe
n pada sebuah diode. Daerah ini dapat membangkitkan pembawa muatan minoritas
saat terdapat cukup energi termal untuk membangkitkan pasangan lubang-elektron.
Salah satu dari pembawa muatan minoritas ini, misalnya elektron pada tipe-p,
akan mengalami pengaruh dari proses penolakan elektron difusi dari tipe-n.
Dengan kata lain elektron minoritas ini akan ikut tertarik ke semikonduktor tipe-n. Gerakan pembawa muatan akibat pembangkitan termal
ini lebih dikenal sebagai“drift”. Situasi akan stabil saat arus difusi sama
dengan arus drift.
Pada daerah sambungan/daerah diplesi yang sangat tipis
terjadi pengosongan pembawa muatan mayoritas akibat terjadinya difusi ke sisi
yang lain. Hilangnya pembawa muatan mayoritas di daerah ini meninggalkan
lapisan muatan positip di daerah tipe-n dan lapisan muatan negatif di daerah
tipe-p.
Karakteristik Arus dan tegangan
Forward Bias
Ketika kaki katoda disambungkan dengan kutub negatif batere
dan anoda disambungkan dengan kutub positif, maka dikatakan bahwa dioda sedang
dibias dengan tegangan maju. Bias maju ini diperlihatkan pada gambar berikut.
Dioda dengan bias tegangan maju Dalam bias maju, kutub
negatif batere akan menolak elekton-elektron bebas yang ada dalam semikonduktor
tipe N, ika energi listrik yang digunakan adalah melebihi tegangan barir, maka
elektron yang tertolak tersebut akan melintasi daerah deplesi dan bergabung
dengan hole yang ada pada tipe P, hal ini terjadi terus menerus selama
rangkaian di gambar tersebut adalah tertutup. Kondisi inilah yang menyebabkan
adanya arus listrik yang mengalir dalam rangkaian.
Reverse Bias
Sebaliknya jika kaki katoda disambungkan dengan kutub
positif batere dan anoda disambungkan dengan kutub negatif batere, maka kondisi
ini disebut sebagai bias tegangan balik, seperti terlihat dalam gambar berikut.
Dioda dengan bias tegangan mundur ketika dioda dibias
mundur, maka tidak ada aliran arus listrik yang melewati dioda. Hal ini
dikarenakan elekton bebas yang ada pada tipe N tertarik oleh kutub positif
batere dan demikian juga hole pada tipe P berekombinasi dengan elektron dari
batere, sehingga lapisan pengosongan menjadi semakin lebar. Dengan semakin
lebarnya lapisan pengosongan ini, maka dioda tidak akan mengalirkan arus
listrik. Ketika tegangan bias mundur terus diperbesar, maka pada suatu harga
tegangan tertentu dioda akan rusak, karena adanya proses avalan yang
menyebabkan dioda rusak secara fisik.
Macam-macam Dioda dan penggunaannya:
Menurut bahan semi konduktor yang digunakan dalam
pembuatannya, dioda ada 2 jenis yaitu :
Dioda silikon: Dibuat dari bahan silikon (si)
Dioda germanium: Dibuat dari bahan germanium (ge)
Jenis-jenis dioda dan penggunaannya :
Dioda silikon: Banyak digunakan pada peralatan catu daya
sebagai penyearah arus,. Contoh : 1N4001, 1N4007, 1N5404 dsb.
Dioda zener: Digunakan untuk membatasi/mengatur tegangan.
Contoh : zener 6.2 volt, zener 3.2 volt dsb. Dioda Zener dibuat sedemikian rupa
sehingga arus dapat mengalir ke arah yang berlawanan jika tegangan yang
diberikan melampaui batas “tegangan rusak” (breakdown voltage) atau “tegangan
Zener”.
Dioda Bridge: 4 buah dioda yang dirangkai menjadi rangkaian
jembatan/bridge. Banyak digunakan pada rangkaian catu daya sebagai penyearah
gelombang penuh (full wave rectifier). Contoh : B40C800, kiprox pada kendaraan
bermotor dsb.
Light Emitting Diode Disingkat dengan LED. Dikenal juga
dengan Dioda cahaya, karena perangkat elektronik ini mampu menghasilkan
cahaya.Light Emitting Diode adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya
ketika diberi tegangan maju.
Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi
cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah
cahaya menjadi arus listrik.
0 komentar